Spam & Dampaknya Terhadap Pasar Financial

Jika internet merupakan bagian dari kehidupan Anda, maka tentunya Anda sudah lekat dengan email spam. Bentuk spam ada beberapa macam, diantaranya adalah spam saham, yakni spam yang berupaya mempromosikan saham tertentu. Kedengarannya sepele, namun ternyata spam saham ini, setidaknya di AS, punya dampak signifikan di pasar finansial.

Spam adalah email yang datangnya tidak diundang, dan umumnya bersifat mengiklankan produk maupun layanan tertentu. Selain karena jumlahnya yang sangat banyak, spam menjadi masalah karena menghadirkan masalah keamanan berinternet. Kerugian yang dihasilkan oleh spam sangat banyak, baik kerugian ekonomis maupun non-ekonomis.

Sebuah working paper dari Rainer Bohme dan Thorsten Holz yang bertajuk ‘The Effect of Stock Spam on Financial Markets’ berusaha untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana reaksi penerima email terhadap spam saham, yakni spam yang mempromosikan saham tertentu di pasar. Dalam penelitian ini, mereka berusaha untuk mencari korelasi antara jumlah spam pada email dengan data financial yang tersedia di publik.

Stock spammer, mempunyai model bisnis yang berbeda dengan sales spammer, karena mereka tidak menjual barang dan jasa. Mereka lebih mengandalkan spekulasi kenaikan harga untuk saham yang jarang diperdagangkan (kurang likuid) setelah menyebarkan rumor melalui ribuan email spam yang mereka kirimkan kepada investor potensial. Pesan email tersebut seringkali mengandung nasihat investasi yang menyesatkan.

Studi yang mereka lakukan menunjukkan bukti bahwa rata-rata, pesan email spam saham menghasilkan antara lain: kenaikan aktivitas perdagangan saham yang disebut (dalam spam), serta return abnormal yang kumulatif positif sesaat setelah pesan tersebut didistribusikan. Sehingga, artinya, model bisnis spam ini berjalan dengan baik. Bahkan saking lancarnya, layanan spam ini tidak jarang ditawarkan terang-terangan di Internet.

Pergerakan harga serta volume saham yang diperdagangkan dapat dikaitkan dengan gabungan dari tindakan sekelompok individu berikut:
1. spammer, yang memperdagangkan saham untuk memperoleh
laba dari hasil spam mereka
2. penerima email spam yang naïf dan mempercayai nasihat investasi tersebut
3. penerima email spam yang ikut berpartisipasi dari
kenaikan harga saham yang didorong oleh spammer.

Jika diamati, maka aktivitas ini hampir sama dengan aktivitas ‘menggoreng’ harga saham, dimana berkat spam, maka harga saham bisa menguat tajam. Sehingga beberapa Phak mengambil keuntungan dari kenaikan sementara harga saham tersebut. Namun tidak jarang banyak pihak yang memperoleh kerugian, karena seringkali kenaikan tersebut hanya sesaat saja.

Stock spam ini sudah marak sekali di AS. Yang jelas, tanpa melihat risiko yang terdapat pada stock spam tersebut, penelitian ini cukup menunjukkan perilaku konsumen yang mudah termakan oleh promosi dan iming-iming keuntungan.

Implikasinya bagi pemasar adalah, bagaimanapun spam dibenci, namun jika konsumen melihat ada potensi manfaat bagi mereka, tentu mereka akan merespon. Jika Anda seorang internet marketer, tentunya mengirim spam atau email iklan sudah menjadi bagian kehidupan Anda. Camkan bahwa jika Anda membidik target pasar yang tepat, dan menawarkan manfaat yang bagus, tentu konsumen akan pergi kepada Anda.

0 comments: