Analisa Fundamental Pasar Uang

Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, politik, keuangan, untuk memperhitungkan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap nilai tukar mata uang negara lain.

Setiap berita baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan ekonomi dapat merupakan suatu faktor fundamental yang penting untuk dicermati. Berita-berita itu dapat berupa berita yang menyangkut perubahan ekonomi, perubahan tingkat suku bunga, pemilihan presiden, pemberontakan dalam suatu pemerintahan negara, bencana alam, dan lain-lain.

Faktor-faktor fundamental yang sifatnya luas dan kompleks tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori besar, yaitu :

Faktor ekonomi
Dalam menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi fundamental perekonomian suatu negara, indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri. Indikator-indikator ekonomi yang sering digunakan dalam analisa fundamental, yaitu :

Gross National Product
Gross National Product adalah total produksi barang dan jasa yang diproduksi oleh penduduk negara tersebut baik yang bertempat tinggal/ berdomisili di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri dalam suatu periode tertentu

Gross Domestic Product
Gross Domestic Product adalah penjumlahan seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara tersebut pada suatu waktu/ periode tertentu
Inflasi

Seorang trader akan selau memperhatikan dengan seksama perkembangan tingkat inflasi. Salah satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah dengan melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku bunga. Penggunaan tingkat inflasi sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat GDP dan GNP ke dalam nilai sebenarnya.

Nilai GDP dan GNP riil merupakan indikator yang sangat penting bagi seorang trader dalam membandingkan peluang dan resiko investasinya di mancanegara. Berikut ini adalah indikator-indikator inflasi yang biasanya digunakan oleh para trader :

Producer Price Index (PPI)
PPI adalah index yang mengukur rata-rata perubahan harga yang di terima oleh produsen domestic untuk setiap output yang dihasilkan dalam setiap tingkat proses produksi. Data PPI dikumpulkan dari berbagai sektor ekonomi terutama dari sektor manufaktur, pertambangan, dan pertanian.

Consumer Price Index (CPI)
CPI digunakan untuk mengukur rata-rata perubahan harga eceran dari sekelompok barang dan jasa tertentu. Index CPI dan PPI digunakan oleh seorang Trader sebagai indikator untuk mengukur tingkat inflasi yang terjadi.

Balance of Payment
Balance of Payment adalah suatu neraca yang terdiri dari keseluruhan aktivitas transaksi perekonomian internasional suatu negara, baik yang bersifat komersial maupun finansial, dengan negara lain pada suatu periode tertentu.

Balance of Payment ini mencerminkan seluruh transaksi antara penduduk, pemerintah, dan pengusaha dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti transaksi expor dan impor, investasi portofolio, transaksi antar Bank Sentral, da lain-lain. Dengan adanya Balance of Payment ini kita mengetahui kapan suatu negara mengalami surplus maupun defisit. Secara garis besar Balance of Payment dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

Current Account
Neraca perdagangan dapat diartikan aliran sebagai aliran bersih dari total expor dan impor barang dan jasa merupakan penerimaan atau penghasilan.

Dengan adanya expor maka kita akan menerima sejumlah uang yang nantinya akan menambah permintaan terhadap mata uang negara pengexpor. Begitu juga sebaliknya pada impor barang dan jasa. Dengan adanya impor kita harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar barang dan jasa yang kita impor. Hal ini akan menambah penawaran akan mata uang negara pengimpor.

Aliran Modal
Aliran modal ini dapat dibagi menjadi2 bagian yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung. Pada investasi langsung, investor dari luar negeri melakukan penanaman uang dalam aset riil misalnya saja membangun pabrik, gedung perkantoran dll.

Investasi ini biasanya bersifat jangka panjang. Sedangkan investasi tidak langsung dapat kita temui didalam investasi instrument keuangan. Misalnya seorang investor melakukan pembelian saham atau obligasi di bursa Indonesia. Maka investor tersebut harus menukarkan mata uangnya ke rupiah supaya dapat membeli saham ataupun obligasi di Indonesia.

Employment
Employment adalah suatu indikator yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi rill berbagai sektor ekonomi. Indikator ini dapet dijadikan alat untuk menganalisa sehat/tidaknya perekonomian suatu negara.

Apabila perekonomian berada dalam keadaan full capacity/kapasitas penuh, akan tercapai full employment. Namun , jika perekonomian dalam keadaan lesu, tingkat pengangguran pun meningkat. Tingkat Employment ini adalah indikator ekonomi yang sangat penting bagi psar keuangan pada umumnya dan pasar valuta asing khususnya.

Faktor politik
Faktor politik, sebagai salah satu alat indikator untuk memprediksi pergerakan nilai tukar, sangat sulit untuk diketahui timing/waktu terjadinya secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya terhadap fluktuasi nilai tukar.

Ada kalanya suatu perkembangan politik berdampak pada pergerakan nilai tukar, namun ada kalanya tidak membawa dampak apa pun terhadap pergerakan nilai tukar.

Faktor keuangan
Faktor keuangan sangat penting dalam melakukan Analisa Fundamental. Adanya perubahan dalam kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan ini juga mempengaruhi nilai mata uang.

Tingkat suku bunga adalah penentu untama nilai tukar suatu mata uang selain indikator lainnya seperti jumlah uang yang beredar. Aturan umum mengenai kebijakan tingkat suku bunga tingkat suku bunga ini adalah semakin tinggi tingkat suku bunga semakin kuat nilai tukar mata uang.

Namun, kadang kala terdapat salah pegertian bahwa kenaikan tingkat uku bunga secara otomatis akan memicu menguatnya nilai tukar maa uang domentik. Perhatian terhadap suku bunga ini terutama harus dipusatkan pada tingkat suku bunga riil, bukan pada tingkat suku bunga nominal. Ini karena perhitungan tingkat suku bunga riil telah menyertakan variabel tingkat inflasi di dalamnya.

Faktor Eksternal
Faktor eksternal dapat membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap nilai tukar suatu negara. Perubaha ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak (regional effect) bagi perekonomian negara-negara lain yang terdapat dalam kawasan yang sama.

Dalam era global asset allocation, arus portofolio modal tidak lagi mengenal batas-batas wilayah negara. para fund manager, investor, dan hedge funds yang melakukan investasi secara global, sangat mencermati perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan juga meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan/regional tertentu.

Read More......

Fundamental Analysis

Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan. Analisa fundamental menitikberatkan pada data-data kunci dalam laporan keuangan perusahaan untuk memperhitungkan apakah harga saham sudah di apresiasi secara akurat.
Secara umum untuk menganalisa perusahaan dengan menggunakan analisa fundamental terdiri dari 4 langkah yaitu:
Menghitung kondisi ekonomi secara keseluruhan
Kondisi ekonomi dipelajari untuk memperhitungkan jika kondisi ekonomi secara keseluruhan baik untuk pasar saham. Apakah tingkat inflasi tinggi atau rendah? Apakah suku bunga naik atau turun? Apakah konsumen yakin atau ragu-ragu dalam mengeluarkan uang? Apakah neraca perdagangan untung atau rugi? Apakah supply uang naik atau turun?

Ini adalah sebagian pertanyaan seorang fundamental analis menanyakan untuk memperhitungkan jika kondisi ekonomi secara keseluruhan baik untuk pasar saham

Menghitung kondisi industri secara keseluruhan
Industri di mana perusahaan berada secara langsung mempengaruhi masa depan perusahaan tersebut. Bahkan saham yang paling baik pun dapat menghasilkan pengembalian yang pas-pasan jika mereka berada dalam industri yang sedang payah . Biasanya saham yang lemah dalam industri yang kuat lebih disukai daripada saham yang kuat dalam industri yang lemah

Menghitung kondisi perusahaan
Setelah melihat dari sisi ekonomi dan industri kita perlu memperhitungkan kesehatan keuangan sebuah perusahaan. Jika sebuah perusahaan yang telah kita analisa secara ekonomi dan industri itu baik tapi kita tidak menghitung kondisi perusahaan tersebut maka akan sia-sia lah semua analisa fundamental yang kita lakukan.

Karena pasar saham adalah pasar ekspektasi dimana semua pemegang saham mengharapkan perusahaannya selalu menghasilkan laba yang pada akhirnya laba ini akan di bagikan kepada pemegang saham yang kita kenal dengan istilah deviden.

Walaupun tidak semua pemegang saham tidak mengharapkan pembagian deviden ini karena pada dasarnya keuntungan yang diperoleh dari permainan saham ini bukan hanya deviden, tetapi ada juga yang di sebut dengan capital gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari fluktuasi harga saham yang biasanya diharapkan oleh investor yang memiliki time horizon yang pendek.

Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan.

Rasio secara garis besar di bagi dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu :

profitability (keuntungan), price (harga), liquidity (likuiditas), leverage (dukungan), dan efficiensi (efisiensi). Berikut penjelasan penggunaan ratio dan cara menghitungnya :

Net Profit Margin
Net profit margin adalah rasio profitability yang dihitung dengan membagi keuntungan bersih dengan total penjualan.

Net Profit Margin = Net Profit/Total Sales

Rasio ini menunjukan keuntungan bersih dengan total penjualan yang dapat di peroleh dari setiap rupiah penjualan.

Sebagai ilustrasi, apabila profit margin sebuah perusahaan adalah 30% jumlah keuntungan yang dapat diperoleh dari setiap Rp 1000 adalah Rp 300

Price Earning Ratio / PER
Price earning ratio /PER adalah rasio price yang dihitung dengan membagi harga saham saat ini dengan Earning Per Share( EPS), EPS sendiri merupakan rasio yang menunjukan berapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham.

Semakin tinggi nilai EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham.

EPS = Net Profit /Jumlah saham

PER = Harga Saham/EPS

PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. PER dihitung dalam satuan kali. Bagi para investor semakin kecil PER suatu saham semakin bagus karena saham tersebut termasuk murah.

Book Value / Nilai Buku
Nilai Buku adalah rasio price yang dihitung dengan membagi total aset bersih ( Aset - Hutang ) dengan total saham yang beredar

Book Value = Total Ekuitas (Aset - Hutang)/Jumlah Saham yang beredar

Book Value digunakan untuk melihat harga suatu securitas apakah overpriced atau underprice

Price to Book Value (PBV)
Price to book value atau PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin Tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut.

PBV = Harga Saham/Book Value

Current Ratio
Current Ratio adalah rasio likuiditas yang dihitung dengan membagi aset saat ini dengan hutang saat ini.

Current Ratio = Aset Saat Ini/Hutang Saat Ini

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab hutang saat ini. Semakin tinggi rasionya, semakin tinggi likuiditas perusahaan tersebut. Sebagai contoh, rasio 3.0 mempunyai arti bahwa aset saat ini jika dilikuidasi, akan cukup membayar 3 kali dari hutang saat ini.

Debt Ratio
Debt rasio adalah rasio leverage yang dihitung dengan membagi total hutang dengan total aset.

Debt Ratio = Total Utang/Total Aset

Rasio ini mengukur seberapa banyak aset yang dibiayai oleh hutang. Sebagai contoh, debt ratio 40% menunjukkan bahwa 40% dari aset dibiayai oleh hutang.

Hutang bisa berarti buruk bisa juga berarti bagus. Selama ekonomi sulit dan suku bunga tinggi, perusahaan yang memiliki debt rasio yang tinggi dapat mengalami masalah keuangan, sebaliknya juga selama ekonomi baik dan suku bunga rendah hutang dapat meningkatkan keuntungan

Inventory Turnover
Inventory turnover adalah rasio efficiency yang dihitung dengan membagi biaya barang yang terjual dengan inventaris.
Inventory Turnover = Biaya Barang Yang Terjual/Inventaris

Rasio ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan mengatur inventarisnya, yaitu dengan menunjukkan berapa kali turn over inventaris selama satu tahun. Jenis rasio ini sangat bergantung pada jenis industri di mana perusahaan berada.

Sebagai contoh, toko penjual makanan akan mempunyai tingakt turn over yang jauh lebih tinggi daripada pabrik pembuat pesawat terbang. Sama seperi rasio-rasio yang lain, adalah penting untuk membandingkan rasio ini dengan rasio dari perusahaan-perusahaan yang lain dalam industri yang sama

Menghitung nilai saham perusahaan
Setelah memperhitungkan kondisi ekonomi, industri, dan perusahaan. Seorang fundamental analis dapat mulai memperhitungkan apakah saham suatu perusahaan overvalued, undervalued, atau pas harganya. Beberapa model penilaian telah disusun untuk membantu kita menghitung nilai saham. Ini menyertakan model deviden yang menitikberatkan pada nilai saat ini dari pendapatan yang diharapkan, dan model aset yang menitikberatkan pada nilai saat ini dari aset perusahaan.

Read More......

Technical Analysis

Analisa teknikal merupakan sebuah metode yang paling dasar dalam investasi di dunia stock market.

Prinsipnya, analisa teknikal adalah kombinasi antara studi harga (pembukaan, harga tertinggi/terendah, dan penutupan) dengan menggunakan grafik-grafik/charts yang terbentuk sebagai peta utama untuk menentukan langkah-langkah berikutnya.

Analisa teknikal yang di gunakan saat ini mencakup prinsip-prinsip seperti tren harga, harga melakukan diskon pada semua informasi yang diketahui, konfirmasi dan penyimpangan (divergence), volume mencerminkan perubahan harga, dan dukungan tahanan (support/resistance).

Analisa teknikal pertama kali di temukan oleh Charles Dow, dan sumbangan Charles Dow dalam analisa teknikal yang digunakan saat ini tidak dapat diabaikan.

Perhatiannya pada dasar-dasar gerakan harga menciptakan metode yang betul-betul baru dalam menganalisa pasar

Indikator-indikator populer dalam TA

Moving Average.
Moving average (pergerakan harga rata-rata) merupakan salah satu indikator dalam TA yang paling populer dan sederhana, karena sangat mudah mengimplementasikannya dalam sebuah analisa.

Moving average adalah pergerakan harga rata-rata dari suatu saham dalam sebuah durasi waktu.

Ada banyak variasi aplikasi metode rata-rata bergerak yang digunakan dalam analisa teknikal. Antara lain Simple Moving Average, Weigthed Moving Average, Exponential Moving Average.

Penggunaan ketiga alat indikator tersebut sama saja. Hanya tingkat sensitifitas yang diberikan masing-masing indikator tersebut yang berbeda.

Beberapa aturan-aturan umum yang harus diperhatikan dalam analisa yang menggunakan indikator moving average adalah :

MA > Data Aktual berarti signal bearish, harga akan turun
MA <> MA Panjang berarti signal bullish, harga akan naik
MA Pendek < color="red">Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah formulasi teknikal analis yang pertama kali dikembangkan oleh Gerald Appel. Bagi banyak pemain pasar, MACD juga dikatakan sebagai salah satu alat analisa yang paling sederhana dan cukup handal digunakan dalam mengambil keputusan selama perdagangan di lantai bursa.

Dibandingkan dengan Moving Average (MA), perbedaannya adalah, dalam analisa MA dapat kita analisa sebagai indikator kenaikan ataupun penurunan harga secara langsung, sementara pada analisa yang menggunakan indikator MACD, output yang di hasilkan oleh MA tidaklah langsung dapat di analisa, namun terlebih dahulu, diolah sebelum dijadikan sebuah indikator momentum yang akan mengindikasikan perubahan trend harga.

Relative Strength Index (RSI)
Indikator Relative Strength Index (RSI) ini menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan harga, yang di terjemahkan kedalam indikator yang mempunyai selang penilaian antara 0-100. Beberapa informasi yang dapat kita peroleh dari analisa dengan menggunakan RSI adalah :

Konfirmasi kejadian overbought / oversold
Konfirmasi kejadian positif atau negative divergence
Konfirmasi dominasi gerakan, yaitu apakah dominan kenaikan atau dominan penurunan

Stochastic Oscillator
Stochastic Oscillator adalah sebuah alat analisa yang dikembangkan pertamakali oleh George C. Lane pada akhir 1950-an. Alat analisa ini adalah salah satu momentum oscillator yang menunjukkan posisi close pada saat ini (current) terhadap posisi close beberapa waktu lalu.

Closing level yang konsisten berada pada kondisi puncak (peak) mengindikasikan terjadinya accumulation (buying pressure), sedangkan sebaliknya closing level yang konsisten berada pada bottom, mengindikasikan terjadinya distribution (selling pressure).

Beberapa informasi yang di hasilkan dari analisa stochastic oscillator ini adalah :

Informasi Overbought/oversold
Indikasi perubahan momentum apabila terjadi crossing
Divergence positif dan divergence negatif

Bolinger Band
Bolinger Band merupakan salah satu indikator yang dapat membantu para analisis dalam membandingkan volatility dan harga relatif dalam satu periode waktu pada TA.

Bolinger band terdiri dari 3 garis utama. Garis teratas di namakan upper band, garis tengah di namakan middle band dan yang paling bawah disebut lower band.

Middle band sendiri merupakan hasil pergerakan dari simple moving average. dan upper dan lower band adalah 2 kali standar deviasi dari middle band. Sinyal yang di hasilkan dari analisa ini antara lain adalah:

Double bottom buy; adalah apabila sebuah harga ketika harga menembus batas bawah (lower band) dan tetap berada diluar batas bawah pada periode berikutnya.
Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketikamenembus batas atas (upper band) dan tetap berada di luar batas atas pada periode berikutnya.
Pada saat terjadi penyempitan band perhatikan harga breakout setelah keluar dari masa konsolidasi biasanya akan terjadi lonjakan harga yang signifikan.

Untuk mengetahui pergerakan pasar, traders perlu melakukan analisa teknikal terlebih dahulu untuk menentukan posisi buy, sell dan juga untuk menentukan titik entry prices serta exit points.
Untuk melakukan analisa itu para trader menggunakan bantuan software analisa teknikal seperti Metastock yang populer dipergunakan dalam menganalisa pergerakan harga saham.

Read More......

Bergabunglah dengan Kelab Investasi

Ini kasus nyata. Sebuah kelompok beranggotakan 10 profesional muda dari berbagai latar belakang profesi mengadakn pertemuan sebulan sekali. Tempat pertemuannya berpindah – pindah dari rumah satu anggota ke anggota yang lain. Sesekali mereka berkumpul di tempat – tempat wisata. Selain untuk bersosialisasi, setiap anggota kelompok mengumpulkan sejumlah uang.

Anda mungkin menduga bahwa kelompok tersebut mengadakan arisan, sebuah aktivitas sosial yang sangat umum. Memang mirip, tetapi bukan. Mereka adalah anggota sebuah kelab investasi (Investment Club). Kelab ini menghimpun uang dari anggotanya – anggotanya dan menginvestasikan dana yang terkumpul di pasar modal.

Di Indonesia, kelompok ini belum populer, tetapi jumlahnya semakin hari semakin banyak. Di beberapa negara, kelompok seperti ini banyak jumlahnya dan beberapa di antaranya sangat terkenal, sebagian karena usianya yang sudah tua atau kinerjanya yang mampu melebihi benchmark bahkan melebihi kinerja yang di capai fund manager professional. Banyak juga kelab investasi yang beranggotakan wanita.

Tetapi Bagaimana Prosesnya?

Sebuah kelab investasi umumnya dibentuk dengan ikatan yang sangat longgar. Seperti kasus di awal tulisan, kelab tersebut dibangun di atas dasar saling percaya. “Kami baru mulai dan dana yang kami kelola masih kecil sehingga kami belum memandang perlu untuk mengubah menjadi lembaga yang berbadan hukum,” kata salah seorang anggotanya.

Anggota kelompok tersebut mengatakan, setiap anggota kelab menyetor sejumlah dana wajib dalam jumlah yang tidak terlalu besar setiap kali pertemuan. Selain itu, anggota bisa menyetorkan dana sukarela. Untuk penghitungannya, dana yang masuk akan dihitung secara proporsional.

Sebagai contoh, kelab tersebut dibentuk dengan modal awal Rp 10 juta, dengan setiap anggota menyetor Rp 1 juta, atau 10%. Setelah sebulan, pada saat pertemuan rutin, katakanlah dana tersebut berkembang menjadi Rp 11 juta. Artinya, uang setiap anggota berkembang menjadi Rp 1,1 juta, dengan porsi kepemilikan tetap sama, 10%. Kalau pada saat itu semua anggota menyetor dana wajib, katakanlah Rp 100.000,- maka dana berkembang menjadi Rp 12 juta, masing – masing dengan kepemilikan 10%.

Selain dana wajib, setiap anggota boleh menambah dana investasi secara sukarela. Misalkan, dalam bulan itu ada dua anggota yang masing – masing memasok Rp 1 juta, maka total dana yang terkumpul menjadi Rp 14 juta. Pada saat ini dana milik dua anggota yang memasok secara sukarela menjadi Rp 2.200, atau 15,7%, yakni Rp 2,2 juta dibagi Rp 14 juta. Sedangkan dana milik delapan anggota yang lain masing – masing Rp 1,2 juta, atau 8,6%.

Sampai tahap tertentu, mekanisme pengumpulan dana penghitungan dan kelab investasi ini mirip seperti yang berlaku reksa dana. Bedanya, pembeli reksa dana akan menjadi investor pasif, yang tidak mengontrol dananya. Investor reksa dana menyerahkan pengelolaan dananya kepada fund manager yang bekerja di perusahaan pengelola reksa dana yang bersangkutan. Di kelab investasi, semua anggota terlibat secara aktif, mulai dari pengelolaan dana dan sekuritas sampai pada pengelolaan administrasinya.

Mari kita lihat bagaimana kelab investasi beroperasi. Seperti dilakukan kelab investasi dalam ilustrasi ilustrasi di atas, selama periode tertentu kelab menunjuk dua orang yang bertindak sebagai fund manager, yang akan melakukan transaksi saham. Namun demikian, keputusan investasi dilakukan bersama – sama. Namun demikian, keputusan investasi dilakukan bersama – sama. Untuk keperluan transaksi, kelab tersebut menggunakan akun salah seorang di perusahaan efek, karena nilai investasi masih terlalu kecil untuk membuka akun sendiri. Kelab membuka sebuah akun simpanan di sebuah bank dengan menggunakan nama salah seorang anggota.

Bergabunglah dengan Asosiasi Investor Sekuritas

Di Amerika Serikat ada lembaga yang bernama the National Association of Investors Corporation (NAIC), sebuah organisasi non-profit yang dibentuk oleh dan untuk masyarakat investor sekuritas. Ada kelab investasi anggota NAIC yang sudah berusia 40 tahun dan mayoritas kelab investasi mampu memperoleh kinerja yang lebih baik daripada Indeks S&P 500.

Aktivitas NAIC yang utama adalah membantu investor individu dalam berinvestasi di sekuritas. Bahkan NAIC juga mempunyai sebuah program agar investor individu kelas teri dapat membeli saham dengan biaya murah. Selain itu, NAIC juga membantu individu membentuk serta mengoperasikan kelab investasi.

Di Indonesia lembaga seperti NAIC juga ada meskipun masih sangat terbatas perannya, yakni Masyarakat Investor Sekuritas Indonesia (MISI).

Caveat Emptor

Keterbatasan dana dapat menjadi alasan penting untuk membentuk sebuah kelab investasi. Tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah menjadikan kelab sebagai tempat bagi anggotanya belajar tentang cara berinvestasi yang benar. Pertemuan bulanan misalnya dapat dijadikan wahana diskusi tentang konsep investasi atau perkembangan pasar modal yang banyak diberitakan media massa. Nantinya, saat pengetahuan dan dana terkumpul cukup banayak, anggota bisa membentuk portofolio investasinya sendiri atau bahkan dapat menjadi fund manager professional. Banyak pengelola dana kelas dunia memulai karirnya dari kelab investor.

Agar dapat beroperasi secara efektif, jumlah anggota yang ideal sebuah kelab investasi adalah antara 10-20 orang.Tetapkan jumlah setoran serendah mungkin sehingga tidak ada alasan bagi seseorang untuk tidak menjadi anggota kelab. Dari sini, syarat utama menjadi anggota adalah kesediaan untuk bekerja, belajar dan bergerak bersama dengan anggota lain mengembangkan dana bersama.

Karena kelab investasi melibatkan banyak orang maka semua anggota harus siap bekerja keras agar dapat mengambil manfaat sebesar – besarnya dan menangani masalah yang mungkin timbul. Oleh karena itu kelab harus mengembangkan mekanisme internal untuk menyelesaikan perbedaan yang mungkin timbul. Hilangkan peluang yang memungkinkan adanya ketidakpercayaan dengan mengurangi peluang untuk timbulnya kecurigaan. Misalnya, lakukan audit secara bersama – sama atas asset kelab yang ada. Selain itu, anggota kelab perlu memahami bahwa gain mungkin tidak diperoleh pada tahun – tahun pertama.

Read More......

Hindari Overtrading

Berdagang saham dan derivatifnya dapat membuat kecanduan, persis seperti berjudi. Bagi mereka ini, hari terasa tidak lengkap tanpa satu atau dua transaksi.

Ada satu cerita tentang seorang investor yang kecanduan untuk melakukan transaksi pada opsi index S&P 100, yang sering disebut pada indeks OEX. Selama tiga tahun, investor ini berransaksi antara dua sampai lima kali sehari. Secara berturut – turut investor ini kehilangan US$10,000 setiap tahun. Ketika bagian compliance di perusahaan efek tempat ia membuka akun menghentikan transaksinya, tak urung nasabah tersebut kecewa berat. Kekecewaan terbesarnya bukanlah karena kehilangan uang tetapi karena dipaksa untuk menutup akun sehingga tidak dapat melakukan transaksi lagi.

Seperti karena kecanduan, investor yang melakukan transaksi saham karena dorongan kebiasaan umumnya tidak membawa hasil. Paling bagus mereka dapat mencapai break even point, karena gain yang diperoleh banyak digunakan untuk membayar fee transaksi. Sering kali mereka seperti menggunakan mesin judi : menaang sekali dan terus bermain sampai koin kemenangan habis. Atau kalau tidak, seperti bertaruh pada satu atau lebih kuda di pacuan kuda untuk menutupi kerugian atau menambah kemenangan.

Kegagalan utama dari sistem kompulsif (transaksi karena dorongan kebiasaan) adalah kehilangan peluang yang disebabkan karena menutup posisi terlalu cepat. Sebenarnya, investor dapat mempunyai ide investasi yang benar tetapi ia tidak memberikan waktu bagi idenya untuk bekerja. Dengan kata lain, investor cenderung tergesa – gesa menutup posisi, padahal potensi gain yang diperolehnya belum maksimal. Atau kalau tidak, investor menjadi sangat rentan terhadap fluktuasi harga harian. Sebetulnya, kalau investor menunggu dengan lebih sabar beberapa hari, posisinya mungkin akan berubah menjadi menguntungkan.

Overtrading dan Churning

Kecanduan bertransaksi dapat menimpa siapa saja. Bentuk dan kadarnya bisa berbeda. Misalnya, ada investor yang semakin sering bertransaksi (misalnya, dari sekali seminggu menjadi tiga kali seminggu). Atau, frekuensi transaksinya sama tetapi jumlah uang yang duputar semakin lama semakin besar. Atau keduanya, semakin sering bertransaksi dan semakin besar dananya setiap kali transaksi. Tetapi pendorong dari peningkatan nilai dan frekuensi transaksi ini adalah dorongan hati, bukan karena pertimbangan rasional. Pada akhirnya, investor menjadi kecanduan dan melakukan transaksi lebih banyak daripada yang seharusnya (overtrading).

Tansaksi yang berlebihan sering kali bukan karena investor kecanduan, tetapi karena anjuran dari pialang yang menginginkan gain pribadi berupa komisi. Transaksi berlebihan yang dimotivasi oleh keinginan pialang memperoleh gain pribadi dari komisi ini sering disebut churning. Dalam hal ini kepercayaan investor disalahgunakan oleh pialang. Pialang memberikan rekomendasi untuk melakukan transaksi yang tidak cocok atau tidak sejalan dengan kondisi keuangan nasabah, kecanggihan berinvestasi atau tujuan berinvestasi. Namun hasil akhir dari keduanya tetap sama: aktivitas tersebut menghasilkan tagihan komisi bagi pialang dan perusahaan efek.

Read More......

Berinvestasilah Jangka Panjang, Kelola Portofolio Secara Aktif

Berinvestasilah untuk jangka panjang. Nasihat investasi ini sering dianjurkan bagi calon investor saham. Alasannya sangat masuk akal. Dengan berinvestasi jangka panjang investor dapat menghindari penurunan harga saham karena faktor – faktor teknis, seperti sentimen pasar yang lemah, aksi profit taking, dan mungkin manipulasi harga.

Perubahan harga saham akibat faktor – faktor teknis ini umumnya tidak berlangsung lama. Dengan demikian, investor yang mempunyai time horizon jangka panjang tidak akan terjebak untuk menjual sahamnya ketika harganya mengalami tekanan temporer karena faktor teknis tersebut. Bahkan, karena sentimen yang tidak favorable misalnya, saham semiten bagus pun akan turun kalau pasar secara keseluruhan turun.

Alasan kedua adalah bahwa berinvestasi di saham untuk jangka panjang lebih menjamin hasil investasi. Seperti di instrument lainnya, time horizon yang panjang dapat membuat compounding effect bekerja maksimal. Selain itu, ada kepercayaan di antara para pelaku pasar bahwa investasi saham untuk jangka panjang akan mampu memberikan hasil investasi lebih besar daripada yang dapat diberikan oleh instrumen investasi lain.

Lain di AS, Lain di Indonesia

Benarkah saham mampu memberikan hasil investasi lebih besar daripada instrumen investasi lain? Jawabannya bisa benar dan bisa salah. Benar kalau pertanyaan tersebut ditujukan kepada dunia investasi di AS, tetapi tidak benar kalau di Indonesia. Di AS, seperti ditunjukkan oleh Susan Karp dalam bukunya Smart Guide to Profiting from Mutual Fund (1998), selama periode 70 tahun sejak 1926 hasil investasi di bursa efek Wall Street melampaui hasil dari instrument investasi lain deposito, sertifikat deposito, obligasi, reksa dana, dan tentu saja inflasi.

Mengapa harga saham pasti naik untuk jangka panjang? Dalam jangka panjang, pergerakan harga saham tidak bisa lain kecuali dipengaruhi oleh unjuk kerja emiten yang bersangkutan. Kalau emitennya sehat, dikelola dengan hati-hati oleh manajemen yang cakap maka emiten tersebut akan memberikan laba yang bagus. Bagusnya kinerja emiten ini pada gilirannya akan mendorong harga saham emiten tersebut ke atas. Sebaliknya, kalau kinerja emiten terus menurun maka perusahaan tersebut akan bangkrut dan likuidasi. Sejalan dengan itu tidak akan ada investor yang berminat atas saham tersebut, sehingga sahamnya menjadi kertas tidak berharga.

Begitu juga, harga saham secara keseluruhan di sebuah bursa akan ditentukan faktor fundamental ekonomi di mana bursa tersebut berada. Jika ekonomi suatu negara terus menurun, maka mata dagangan yang ada (yakni saham dan efek lain) menjadi tidak bagus sehingga diminati investor. Kalau kondisi ini berlangsung terus menerus, maka pada akhirnya bursa tersebut akan berhenti beroperesi. Maka dari itu, ketika sebuah bursa mengalami kemunduran misalnya berkurangnya emiten dan merosotnya harga saham tetapi masih beroperasi berarti lebih banyak pelaku bursa yang mempunyai optimisme bahwa kondisi akan membaik. Memang, bursa saham adalah tempat berkumpulnya orang – orang yang mempunyai optimisme.

Gunakan Manajemen Portofolio

Sebetulnya peluang bagi investor di BEI untuk dapat memperoleh hasil investasi yang lebih besar dari suku bunga deposito tetap terbuka. Peluang ini terbuka bagi investor yang mengelola portofolio – sekumpulan surat berharga yang diperdagangkan di bursa secara teratur – secara aktif sebagaimana para fund manager professional melakukannya.

Strategi pengelolaan secara aktif ini berarti bahwa aktivitas investor tidak berhenti setelah membeli saham. Sebaliknya, pembelian hanyalah sebagian kecil dari proses pengelolaan portofolio. Saham – saham yang dibeli hendaknya dipantau perkembangannya, baik harganya di pasar dan kekuatan pendukungnya, yakni kinerja emiten penerbit saham tersebut. Banyaknya emiten yang dilikuidasi selama krisis moneter menjadi pelajaran bahwa kekuatan fundamental sebuah emiten bisa berubah bilamana ada perubahan kondisi ekonomi makro atau karena mis-manajemen.

Ada satu teknik yang biasa digunakan oleh para fund manager professional. Mereka umumnya menyisihkan sebagian dari portofolionya untuk trading guna menurunkan leverage. Penerapannya mudah. Bila ada kenaikan harga karena faktor teknis, mereka menjual sebagian saham untuk merealisasi capital gain. Nanti kalau ada penurunan harga, misal karena adanya aksi profit taking, mereka membeli saham tersebut. Dengan teknik ini maka fund manager dapat mempertahankan porsi kepemilikan saham tersebut, tetapi dengan harga beli yang lebih rendah.

Caveat Emptor

Berinvestasi untuk jangka panjang adalah bijaksana. Namun untuk mencapai hasil maksimal di BEI, maka strategi tersebut harus dilengkapi dengan manajemen portofolio yang bagus. Seleksi saham hendaknya dilakukan secara saksama dan saham yang dibeli harus dipantau perkembangannya dan dievaluasi.

Meskipun dianjurkan untuk bermain jangka panjang, tetapi investor hendaknya tidak memegang saham tersebut selamanya. Investasi jangka panjang juga bukan berarti membeli beberapa saham dan menyimpannya sampai time horizon-nya habis, apakah 10 atau 15 tahun lagi.

Masalah pertama dalam menerapkan strategi ini adalah memberi definisi pada frase jangka panjang. Berapa lama sebenarnya time horizon investor dapat dikatakan jangka panjang? Ini tergantung antara lain pada kondisi investor. Adalah memungkinkan bagi investor dengan dana besar untuk mempunyai time horizon jangka panjang, katakanlah 10, 15, atau 20 tahun. Tetapi bagi investor dengan modal kecil, karena tuntutan likuiditas sulit membenamkan modalnya untuk 5 tahun. Begitu juga, bagi para speculator – menurut batasan John moody, barangkali waktu setahun tergolong lama. Spekulator ini dengan mudah akan memindahkan dananya ke tempat lain yang memberikan hasil terbaik dalam tempo singkat, apakah itu di pasar uang atau intrumen lain, jika mereka mendapati bahwa bursa saham sedang dalam kondisi yang tidak menguntungkan bagi mereka.

Masalah lain yang mungkin dihadapi investor adalah dalam mengelolan portofolio. Memilih satu atau beberapa dari ratusan saham merupakan pekerjaan yang melelahkan, memakan waktu, tenaga, dan biaya. Begitu juga dengan proses pemantauan dan evaluasi portofolio. Kalau investor tidak mempunyai waktu untuk melakukannya, menyerahkannya pengelolaannya kepada manajer investasi professional merupakan pilihan yang lebih baik. Atau kalau tidak, investor dapat berinvestasi di saham tetapi melalui unit penyertaan Reksa Dana Saham.

Read More......