Mengenal Berbagai Macam Karakter Saham

Jangan sampai salah mengambil langkah dalam berinvestasi di saham. Untuk itu, jangan sembarangan beli saham, kenalilah dahulu karakter saham yang Anda ingin koleksi

Siapa sih yang tidak ngiler untuk bermain saham kalau melihat pertumbuhan pasar saham di Indonesia beberapa tahun belakangan ini? Dengan modal yang tidak terlalu besar, Anda ingin mendapatkan keuntungan yang berkali lipat dari modal yang Anda investasikan tadi. Asyik bukan?

Tapi, yang namanya harga saham tentu ada fluktuasi. Bisa naik, juga bisa turun. Bisa jadi suatu saat harga saham yang Anda koleksi malah turun.

Nah, kalau salah ambil langkah, alih-alih mendapat untung, yang terjadi malah bisa mengalami kerugian besar. Wajar saja, no pain no gain. Walaupun berinvestasi di saham yang menjanjikan keuntungan yang berlipat, tapi di sisi lain bukan mustahil nilai portofolio saham Anda malah anjlok, saat harga saham turun.

Yang unggul belum tentu bagus

Dus, untuk menghindari kerugian yang besar dalam berinvestasi saham, Anda harus hati-hati dan cermat dalam memilih saham yang bisa dikoleksi. Anda harus mengenali karakter saham yang dibursa.

Pada dasarnya, saham-saham dari sekitar 360 emiten yang ada di bursa tersebut bisa dibagi menjadi beberapa golongan berikut:

Kapitalisasi Pasar

Kapitalisasi pasar dihitung dari harga saham dikalikan jumlah sahamnya yang berear di pasar. Kalau berdasarkan kapitalisasi pasar ini, maka saham bisa dikategorikan dalam berbagai jenis:

· Saham yang berkapitalisasi besar ( bluechip )

Saham-saham yang berkapitalisasi besar ini sering disebut dengan saham unggulan atau saham papan atas. Apa ciri-ciri saham yang tergolong berkapitalisasi besar? Biasanya yang masuk kategori ini adalah saham yang kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 40 triliun

Saham-saham yang kapitalisasi pasar ialah market cap-nya besar ini biasanya juga tergolong saham bluechips. Ciri-cirinya, perusahaan tersebut memiliki fundamental yang bagus. Selain itu, perusahaan ini juga memiliki kinerja yang kuat, bergerak di bidang industri yang dibutuhkan orang banyak, mampu mencetak untung besar, dan rutin membagikan dividen

· Saham yang berkapitalisasi menengah

Saham-saham yang termasuk golongan ini biasanya memiliki kapitalisasi pasar antara Rp 1 triliun sampai Rp 40 triliun. Biasanya, saham-saham ini juga dikenal dengan sebutan second lier atau saham lapis kedua

Biasanya yang termasuk disini adalah saham-saham perusahaan yang fundamental perusahaan cukup bagus, tapi masih dalam prospek berkembang

· Saham yang berkapitalisasi kecil

Jumlah saham yang kapitalisasinya kecil di bursa cukup bnayak. Saham-saham ini juga sering disebut dengan saham third liner atau saham lapis ketiga. Biasanya, saham-saham lapis ketiga ini kapitalisasi hanya di bawah kisaran Rp 1 triliun

Selain itu, biasanya saham-saham yang kapitalisasi kecil jaang disentuh oleh para pemain di bursa. Dus, saham seperti ini lebih sering tidur ketimbnag bergerak. Contohnya saham PT Gema Grahasarana Tbk (GEMA). Kapitalisasi pasar saham hanya Rp 49,60 milyar dan sahamnya lebih sering tidur.

Likuiditas Saham

Likuiditas suatu saham akan mempengaruhi mudah tidaknya Anda mndapatkan saham atau menjual saham. Berdasarkan likuiditas, karakter saham bisa dibagi menjadi:

· Saham berlikuiditas tinggi

Saham yang tingkat likuiditasnya tinggi akan mempermudah investor untuk mendapatkan saham. Begitu juga kalau investor ingin menjual saham tersebut, biasanya ada pembeli yang siap menampung saham tersebut

Biasanya, saham-saham yang tergolong kategori ini adalah saham-saham yang memiliki kapitalisasi market besar dan fundamental yang bagus.

Tapi, tidak semua yang fundamental bagus likuiditasnya tinggi. Misalnya, saham HM Sampoerna ( HMSP ). Perusahaan rokok ini memiliki fundamental yang bagus, tapi sahamnya tidak liquid.

· Saham musiman ( cyclical stock )

Saham-saham seperti ini biasanya baru akan bergerak aktif bila ada peristiwa tertentu yang mempengaruhi kondisi bisnis si emiten tersebut, baik itu peristiwa politik atau ekonomi.

Ambil contoh saham perusahaan seperti saham PT Matahari Putra Prima. Saham emiten yang berkode MPPA ini biasanya bergerak aktif saat musim liburan atau menjelang Lebaran dan Hari Raya lainnya. Maklum, biasanya pada saat seperti itu orang akan belanja besar-besaran. Dus, kocek perusahaan pun bisa menggelembung

· Saham tidur

Saham ini likuiditasnya sangat rendah. Biasanya saham ini baru bergerak kalau ada suatu aksi korporasi atau suatu berita yang terkait dengan eksistensi emitennya. Bahkan, pergerakannya bisa sangat drastis. Padahal, informasi yang ada mengenai perusahaan tersebut seringkali hanya berupa rumor. Dus, saham tidur ini biasanya sering jadi sasaran gorengan para bandar.

2 comments:

Anonymous said...

Simple and sweet. I’m thinking of starting another blog or five pretty soon, and I’ll definitely consider this theme. Keep ‘em coming!

Anonymous said...

Sounds good, I like to read your blog, just added to my favorites ;)