Cara Bandar Menggoreng Saham

Sebenarnya, hampir semua saham bisa digoreng. Namun, yang paling sering digoreng adalah saham lapis kedua tau lapis ketiga. Ada cara menggoreng yang lebih canggih, yakni cornering. Aksi menggoreng ini bisa dilakukan banyak pihak, bisa oleh sekelompok investor atau sekelompok sekuritas.

Dalam cornering, selain melempar isu di bursa, para Bandar menciptakan permintaan palsu atas saham target, sehingga terkesan bnayak investor yang tertarik dengan saham tersebut. Alhasil, harga saham itu sedikit demi sedikit naik.

Disebut permintaan palsu karena si penggoreng sendirilah yang sebetulnya membeli saham tersebut. Nah, begitu investor lain tertarik dengan saham tersebut, sabagai Bandar pasang posisi jual. Tentu saja dia bisa mendapatkan untung yang besar, karena ia telah membeli saham tersebut denga hargan yang rendah. Jika begini, investor yang telat masuk hanya bisa gigit jari. Tak jarang, dia tidak bisa lagi keluar karana saham gorengan tersebut tidak liquid dan tidak dinikmati pasar.

Tentu saja dalam hal ini si penggoreng harus mempunyai modal yang cukup. Umumnya mereka juga sudah punya jaringan sendiri. “ Jaringannya melibatkan 10-20 sekuritas. Mungkin sekuritas A menjual, sekuritas B menampung, terus sekuritas B menjual, C yang menampung, dan seterusnya,” beber Bertrand raynaldi, analis Panca Global Securities.

Sushnya, kejadian seperti ini jarang bisa dibuktikan. Invetsor mau tak mau harus lebih teliti. Ada saran bagus dari Prayoga, jika harga saham tersebut sudah naik 10% dalam sehari, jangan ikutan masuk.

Jadi, sebenarnya kasus seperti ini bukannya tidak bisa dibuktikan, atau hanya tidak mau saja?

0 comments: