Pahami Konsep “Waktu adalah Uang”

Dalam investasi, tidak dapat dielekkan lagi orang akan berurusan dengan angka dan harus melakukan kalkulasi. Tetapi jangan buru-buru membeli komputer baru yang canggih. Sebab dengan formula yang ada, bahkan orang dapat melakukan perhitungan yang tampaknya rumit tanpa kalkulator ssekalipun. Mari kita lihat ilustrasi berikut ini.

Faktor Nilai Kemudian

Andaikan saat ini Tuan Sarwotenogo mempunyai tujuan investasi menghimpun dana untuk biaya pendidikan di Peerguruan Tinggi bagi anaknya yang kini berusia 8 tahun. Waktu yang diperlukan untuk masuk PT adalah 10 tahun. Apa yang harus Sarwotenogo lakukan? Bagaimana caranya untuk mencapai tujuan tersebut?

Langkah pertama adlah menghitung besarnya biaya. Misalkan, biaya kuliah di PT dari masuk sampai lulus saat ini adalah Rp 100 juta dan harus dibayar di muka. Tentu biaya kuliah tersebut tidak sama 10 tahun lagi, antara lain karena inflasi. Taruhlah bahwa kuliah naik sesuai dengan laju inflasi, yakni rata-rata 10% setahun. Dengan asumsi ini, maka biaya kuliah 10 tahun lagi adalah Rp259 juta. Dalam bahasa teknis, nilai kemudian dari Rp 100juta saat ini dengan laju pertumbuhan 10% setahun adlah Rp 259 juta.

Faktor Diskonto

Laju inflasi umumnya sebagai tolok ukur hasil investasi. Dengan laju inflasi sekitar 10% taruhlah hasil bunga deposito yang masuk akal adalah 13% dan obligasi 16%. Dengan tingkat bunga sebesar itu, maka hasil investasi di saham yang cukup konservatif adalah 20%.

Kembali ke kasus Sarwotenogoro. Dengan time horizon investasi 10 tahun maka akan cukup aman baginya berinvestassi d saham. Waktu 10 tahun cukup untuk menghindari fluktuasi pasar yang sifatny temporer. Artinya, dengan jangka waktu itu investor tidak harus menjual saham saat harga sedang menurun karena fluktuasi pasar. Dengan memilih saham dengan saksama serta program diversifikasi yang baik dan dikelola secara aktif, Sarwotenogo mempunyai kas besar untuk mencapai tujuan investasinya.

Dengan harapan memperoleh gain 20% setahun, maka Sarwotenogo perlu menginvestasikan dana sebesar Rp 41,8 juta saat ini. Dengan laju pertumbuhan dana sebesar 20% setahun, maka dalam tempo 10 tahun unag tersebut akan berkembang menjadi Rp 259 juta. Dalam bahasa teknis, nilai sekarang dari Rp 259 juta dalam 10 tahun kedepan dengan hasil investasi 20% setahun adalah Rp 41,9 juta.

Faktor Anuitas Nilai Sekarang

Masalah nilai waktu dari uang ( time value of money ) dan cara mencapai angka dalam table merupakan mata pelajaran dasar bagi calon manajer investasi professional. Namun investor perlu mengetahui cara meggunakan konsep nilai waktu dari uang dan melakukan perhitungan dengan table finansial.

Selain berguna untuk memantau portofolio investasi, berguna untuk menjadi landasan dalam membuat keputusan investasi. Kita ambil kasus Sarwotenogo sebagai contoh. Haruskah ia menerima proposal dari agen asuransi yang menawarkan program dana pendidikan anak dengan premi tahunan Rp 20 juta selama 10 tahun? Dengan faktor anuitas nilai sekarang 18,42 ( dihitung dengan pertumbuhan bunga deposito sebesar 13% setahun) maka dana yang akan tertimbun pada 10 tahun lagi adalah Rp 364,8 juta. Jadi proposal tersebut perlu ditolak. Akan lebih menguntungkan bagi Sarwotenogo kalau menyimpan uang dalam depositio.

Gunakan Rumus 72 Untuk Menggandakan Uang

Rumus ini berguna untuk menghitung waktu yang digunakan agar uang bisa berlipat ganda dengan hasil investasi tertentu. Caranya mudah, bagilah angka 72 dengan hasil yang diharapkan maka hasilnya adalah waktu yang diperlukan.

Laju Pertumbuhan

6

8

9

10

12

15

20

25

Waktu diperlukan

12

9

8

7,5

6

4,9

3,6

3

Atau dengan cara yang sama, untuk menghitung hasil yang diharapkan denganwaktu yang tersedia.

Waktu yang tersedia

6

8

9

10

12

15

20

25

Hasil yang diharapkan

12

9

8

7,5

6

4,9

3,6

3

Dengan harapan memperoleh hasil investasi 25% setahun dari saham maka waktu yang diperlukan investor untuk menggandakan dananya adalah 2,9 dan dibulatkan menjadi 3. Kalu hasil tersebut terlalu berisiko, maka investor dapat menurunkan target menjadi 20%, sehingga waktu yang diperlukan adalah 3,6 tahun. Kalau 15% maka jawabanyya adalah 4,8 tahun dibulatkan menjadi 5 tahun. Darimana angka 72 diperoleh? Angka ini adalah angka ajaib yang barangkali dapat disamakan dengan phi dalam menghitung luas lingkaran.

Caveat Emptor

Masalah yang sering dihadapi oleh semua simpanan dan investasi adalah keadaan darurat dan situasi lain yang memerlukan dana. Kondisi ini sering mengganggu simpanan atau investasi seseorang. Jika tidak bisa dihindari, sebaiknya investor memperlakukan penggunaan uang ( yang diinvestasikan untuk jangka panjang ) sebagai pinjaman yang harus dibayar secepat mungkin dan dengan bunga yang diharapkan.

Untuk lebih menjamin tercapainya tujuan investai investor dianjurkan untuk mengevalusi kinerja investasinya. Di pasar modal, hasil cenderung terus menerus berubah. Dalam tahun tertentu mungkin hasil investasi hanya mencapai 10%, mungkin lain tahun bisa 30% tau bahkan mengalami pertumbuhan negatif. Dengan melakukan setiap tahun maka akan ketahuan apakah perlu penyesuaian atau tidak.

Kalau dalam 3 tahun berturut-turut Sarwotenogo dapat memperoleh hasil investasi 100% maka uang Rp 41,9 juta akan berkembang melampaui tujuan investasi. Dalam hal ini Sarwotenogo bisa menjual semua saham dan menyimpan semua hasilnya di sarana investasi berisiko kecil, seperti deposito berjangka.

0 comments: