Hal Yang di Hindari Dalam Bermain Saham

Berikut adalah beberapa hal yang harus dihindari dalam memilih saham :
- Jangan paksakan untuk trading saham jika mood anda sedang tidak bagus.
- Jangan pernah melawan arus, ikuti arah pergerakannya, ingat, buy the rumors sell the news (jika anda ingin main short-term).
Pada saat berita muncul, bisa jadi sudah bukan waktu yang tepat untuk masuk.
- Jika anda ingin main long-term, perkuat informasi dan analisa fundamental saham perusahaan bersangkutan dahulu baru dilanjutkan dengan analisa teknikal.
- Selalu buy low-sell high, kenyataannya, banyak orang takut untuk membeli saat harga turun (takut turun lagi), langsung menjual begitu harga naik sedikit, kadang kala saham memerlukan lebih banyak waktu untuk naik.
- Bijaksanalah dalam menentukan pilihan saham, minta saran dari orang terpercaya.
Jangan percaya begitu saja dengan broker anda (maaf, ini tidak bermaksud untuk menjelekjelekkan/menghasut), beberapa broker tidak peduli apakah anda untung/rugi, yang penting bagi mereka, anda melakukan transaksi sebanyak mungkin, makin banyak lot-nya, makin banyak komisi mereka. Minta saran broker yang baik dari kolega anda karena bagaimana pun, untuk membeli saham, anda harus melalui perantara broker.
- Hindari meminta tips dari orang-orang yang diragukan kredibilitasnya tetapi mengaku-ngaku sudah berpengalaman puluhan tahun.
- Jangan membeli saham hanya karena anda fanatik dengan merk/label tertentu, ingat, anda main saham untuk mencari profit bukan alasan fanatisme.
- Disiplin, tentukanlah target profit/cut loss anda, setahu saya, harga saham juga dikendalikan oleh pakar-pakar saham dari perusahaan bersangkutan, mereka inilah yang ditugaskan untuk menjaga harga sahamnya, seandainya terjadi perubahan harga drastis secara cepat, pasti ada yang miss, anda wajib untuk segera mencari tahu.
- Hindari menyaring informasi saham dari media seperti internet yang berupa email, bulletin board/forum yang tidak jelas asal-usulnya.
Hati-hati dengan website yang menyajikan rekomendasi tentang saham tertentu dari para analisnya karena analis bisa saja punya kepentingan bisnis.
- Jangan percaya dengan selebaran, iklan di media, brosur, pamflet yang menulis review jika saham X layak dikoleksi.
Logikanya, jika memang menguntungkan, saya pribadi tidak akan sharing kepada orang lain, lebih baik beli sendiri saja.

0 comments: