Gunakan Taktik untuk Menghadapi Goliath

“Saham yang dipegang atau direkomendasikan untuk dipegang investor lembaga harus diwaspadai. Suatu hari mayoritas akan mengambil keuntungan,” Gerald M. Loeb, pemasar efek dan penulis buku The Battle for Investment Survival (1935).

Ada dua pertimbangan mengapa investor lembaga perlu diperhatikan. Pertama, dapatkah investor individu bersaing dengan investor lembaga yang bermodal sangat besar? Kedua, apakah sebaiknya investor kecil memilih atau menghindari saham yang dipegang investor lembaga?

Read More......

Ikutlah Asing, Jangan Aseng !

“Perdagangan saham di BEI selama sepekan mencatat net selling asing sebesar Rp 900 miliar sementara IHSG terkoreksi 3,8% ”

Berita di atas menunjukkan dua fakta : net selling (nilai jual > nilai beli) yang dibukukan investor asing dan penurunan indeks harga saham gabungan. Berita tersebut tidak secara langsung menyebutkan adanya korelasi positif antara net selling dengan penurunan IHSG. Bukankah harga saham bisa turun semata – mata karena penjual lebih banyak daripada pembeli.

Read More......

Carilah Emiten yang Melakukan Buyback

Kalau ada perusahaan yang mengumumkan untuk membeli kembali sahamnya (melakukan buybackI, bagaimana sikap investor sebaiknya? (Logika sederhana menyatakan bahwa “kalau emiten saja ingin membeli tentu saham tersebut layak dibeli investor,” Benarkah rencana buyback berarti tanda baik bagi investor?

Apa Pengaruh Buyback Bagi Fundamental Emiten

Terlepas dari upaya mencegah kemerosotan harga, buyback tidak menyebabkan terjadinya transfer aset secara langsung kepada pemegang saham. Pasalnya dana yang digunakan adalah laba emiten, yang pada hakikatnya hak pemegang saham. Selain itu adaaperaturan yang membatasi kenaikan harga selama aksi buyback berlangsung. Peraturan menentukan bahwa saham harus dibeli kembali di bawah atau pada harga yang sama dengan harga perdagangan sebelumnya. Selain itu ada batasan lain : pembelian dibatasi hanya 10% dari saham yang beredar untuk menjaga agar setelah buyback likuiditas di pasar tetap ada.

Read More......

Buy on the Rumors, Sell on the News

Inti dari strategi ini menganjurkan investor untuk membeli saham berdasarkan rumor dan menjual saham tersebut pada saat ada pernyataan resmi atas rumor tersebut, entah sifatnya membenarkan atau membantah. Tetapi strategi ini dapat diperluas dengan “menjual saham karena rumor dan membeli setelah ada berita tentang benar tidaknya rumor tersebut.”

Investor Pemula, Berhati – Hatilah

Strategi “buy on the rumors and sell on atau after the news” sering sangat efektif di tangan kawakan. Dengan pengalamannya menyaring informasi investor tersebut dapat menduga arah harga saham yang dapat diakibatkan oleh beredarnya rumor.

Read More......

Membeli Saat Darah Tumpah di Jalan

Di dunia invetasi Barat ada strategi yang berbungi “Buy when there is blood in the street”. Intinya, strategi ini menganjurkan investor untuk membeli saham saat harganya menukik tajam. Strategi ini masuk akal adan banyak professional dan individual sering memndang penurunan tajam pasar modal sebagai peluang beli. Sebanarnya, ini dapat menjadi strategi yang berbahaya.

Pelajaran dari Krisis

Crash 1929 yang disertai dengan depresi ekonomi beberapa tahun sesudahnya dan anjloknya IHSG selama krisis moneter bukanlah waktu yang baik untuk menerapkan strategi “membeli ketika ada darah di jalanan”. Masalah ekonomi serius, yang menyertai penurunan harga saham, mendorong pasar untuk lebih tajam lagi dan memerlukan waktu yang lama untuk bisa pulih. Lamanya proses pemulihan terjadi karena masalah yang dihadapi tidak dapat dengan mudah dibetulkan karena pengetahuan dan sumber daya yang dimiliki hilang tersapu oleh krisis tersebut.

Read More......

Selective Buying untuk Menghadapi Bear Market

Apa kesan yang timbul di benak orang jika mendengar kata bear dalam konteks dunia keuangan? Meskipun digunakan dalam beberapa konsep yang sedikit banyak berbeda, tetapi kata bear menimbulkan dua konotasi : penurunan dan penjualan. Mengapa nama binatang ini digunakan di dunia investasi dan untuk menggambarkan konsep apa saja?

Menurut Eric Tyson dalam bukunya Investing for Dummies, penggunaan kata bear dalam dunia investasi adalah mengikuti kebiasaan yang berlaku dalam transaksi kulit beruang di AS. Di sana umumnya pemburu sudah menjual kulit beruang sebelum menagkap binatang tersebut. Di pasar modal, bear digunakan untuk menyebutkan investor yang menjual saham yang tidak dimilikinya. Dalam hal ini bear identik dengan short seller.

Read More......

Menjaring Tenbagger Ala Peter Lynch

Haim Levy dan Marshall Sarnat dalam buku mereka The Principle of Financial Management (1988), menulis bahwa harga saham mencerminkan ekspektasi investor pada laba emiten di masa mendatang dan berapa besar potensi laba tersebut harus didiskon. (Istilah diskon adalah eufinisme untuk antisipasi adanya kemungkinan buruk di masa mendatang). Untuk itu, sebelum membeli saham, investor (khususnya yang berorientasi pada value) akan melakukan analisa fundamental guna membuat prediksi laba emiten yang bersangkutan. Jelas, dalam hal ini investor dituntut untuk mengumpulkan segala informasi yang tersedia tentang emiten yang bersangkutan.

Manfaatkan Pengetahuan, Pengalaman Anda

Memperoleh informasi seputar emiten dewasa ini bukan lagi persoalan. Selain sumber – sumber konvensional, seperti koran, majalah, dan hasil riset para analisis saham, kini informasi emiten dapat diperoleh melalui internet, diantaranya bisa diperoleh secara gratis.

Read More......

Tips Keuangan Dari Kesuksesan Evander Holyfield

Evander Holyfield salah satu petinju kelas berat yang biasa memenangkan kompetisi tersebut dan secara keuangan Ia terbilang cukup sukses. Ia mencatatkan kesuksesannya berdasarkan lima prinsip mendasar yang tercatatkan pada autobiography yang ia miliki, “Becoming Holyfield”, mencakup :

1. Berhati-hatilah dengan siapa yang Anda percayakan
Jangan meletakan seluruh harta Anda pada satu buah instrument investasi. Ini adalah sebuah prinsip kebenaran manakala Anda membangun sebuah team untuk membantu Anda mengelola dana yang Anda miliki. Holyfield memperhatikan pada setiap penasihat mereka baik seorang penasihat hukum, broker, manajer atau trainer adalah cara investor dalam mengelola portfolio mereka. Filosofi yang dimiliki adalah jangan menginvestasikan dana pada single strategy. Diversifikasi adalah strategi yang telah mencetak kesuksesan yang kini ia miliki.

Read More......

Menyimpan Dana dan Menemukan Personal Budget Yang Tepat Bagi Anda

Saat ini banyak orang yang sulit mengelola keuangan mereka. Oleh karena itu, banyak pihak yang menggunakan jasa konsultan wealth management. Namun, sesungguhnya Anda dapat melakukannya sendiri. Dapatkanlah tips untuk menyimpan dana dan mengembangkan budget pribadi yang cocok bagi Anda. Tips menyimpan dana mencakup menemukan bagaimana anggaran rumah tangga Anda bekerja dan tips untuk mengatur segala budget Anda serta cara untuk mengelola tagihan bulanan.

Tips menyimpan dana :
1. Menciptakan budget pribadi

Read More......

Unit Link, Asuransi Sekaligus Investasi

Dalam lima tahun terakhir, produk asuransi unit link telah menjadi idola baru. Kenapa unit link begitu mempesona? Sampai-sampai hampir sebagian besar perusahaan asuransi kini lebih menjadikannya sebagai bintang produknya.
Unit link adalah produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (unit-linked). Dengan unit link selain memberikan perlindungan jiwa, nasabah juga punya kesempatan berinvestasi seperti di saham, obligasi atau pasar uang yang mungkin selama ini sulit dimasuki oleh investor.

Read More......

Laba Bersih TBLA Naik 60 Kali

Perusahaan agrobisnis, PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA)
membukukan kenaikan laba fantastis pada triwulan I-2008 ini. Laba Tunas
Baru Lampung tumbuh 5.978% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada triwulan I 2007 lalu, TBLA bukukan laba bersih sebesar Rp 2,1
miliar. Namun pada triwulan I-2008 ini, perolehan laba bersih perseroan
melonjak drastis menjadi Rp 128,2 miliar, naik 60 kali lipat.

Read More......

Laba Bersih UNSP Naik 8 Kali

PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) membukukan laba
besar Rp 165 miliar pada triwulan I-2008 ini, atau tumbuh 794% dari
periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18 miliar.

"Triwulan I-2008 ini kami membukukan laba bersih Rp 165 miliar, tumbuh
794% dari periode yang sama tahun lalu," ujar Presiden Direktur UNSP,
Ambono Janurianto, usai /public expose/ di Wisma Bakrie 2, Jalan Rasuna
Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (30/4/2008).

Read More......

Laba Bersih TINS Naik 7,5 kali

PT Timah Tbk membukukan laba bersih tahun 2007 sebesar Rp
1,78 triliun atau Rp 3.546 per saham, lebih tinggi 757% dibandingkan
tahun 2006 sebesar Rp 208,1 miliar atau Rp 414 per saham.

Meroketnya laba bersih perseroan pada tahun 2007 disebabkan oleh
peningkatan kinerja perseroan serta naiknya harga logam timah dunia yang
didukung membaiknya situasi industri pertimahan nasional.

Read More......