Mengamati Tanggal Pengumuman Suku Bunga The Fed

Tips : Ikuti tingkat suku bunga The Fed yang diharapkan pasar

Jika menurut Investor, tidak sesuai dengan harapan pasar, maka segera lepas saham tersebut.

Mengamati Tanggal Pengumuman Suku Bunga Bank Indonesia

Tips : Ikuti tingkat SBI yang diharapkan pasar

Jika menurut Investor, tidak sesuai dengan harapan pasar, maka segera lepas saham tersebut.

Mengamati Tanggal Pengumuman Inflasi

Biasanya pengumuman angka inflasi bulanan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal bulan yang di mulai tanggal 1, jika hari sabtu atau tanggal merah, maka memakai tanggal kerja selanjutnya.

Cara Memperkirakan Kenaikan Inflasi :

- Jika pada bulan berjalan, harga kebutuhan pokok di sekitar kita semakin tinggi

- Jika pada bulan berjalan, ada tambahan komponen kebutuhan yang harganya, semakin hari semakin tinggi, tapi sebelumnya belum pernah dimasukkan dalam perhitungan seperti minyak goreng, minyak tanah, bensin.

- Jika ada bencana alam (banjir, gempa bumi, kemarau panjang), kerusuhan, memanasnya suhu politik, perang.

- Jika kebutuhan pokok secara global seperti kedelai, beras, jagung, minyak sayur semakin tinggi, tapi di domestik belum terasa, karena masih ada stock cadangan & subsidi dari pemerintah.

Tips : Sebelum pengumuman angka inflasi dari BPS, investor harus mem perhatikan estimasi angka inflasi yang diharapkan pasar dan bandingkan dengan pengamatan investor.

Jika menurut Investor, tidak sesuai dengan harapan pasar, maka segera lepas saham tersebut.

Main Saham, Siapa Takut ???

Benarkan investasi saham itu lebih banyak ruginya, sehingga

harus dijauhi? Apakah sedemikian menakutkannya pasar saham sehingga tidak cocok

untuk investasi masyarakat awam?

Coba ikuti pengakuan Priyambudi (34 tahun) yang berprofesi sebagai investor

ritel. Awalnya, Pri adalah seorang pekerja kantoran biasa. Namun akhirnya ia

memutuskan untuk ikut nyemplung ke pasar saham.

Pri mengaku gajinya sebagai pekerja kantoran pas-pasan. Atas ajakan seorang

temannya dia ikut membeli saham dengan nimbrung di rekening temannya. Dia lalu

rajin belajar soal saham, mulai dari emiten, hingga perdagangan di pasar.

Read More......

Mengejar Instant Gain di Pasar Perdana

Investor individu, khususnya pemula, sering dianjurkan untuk mulai masuk ke bursa saham dengan membeli saham dalam penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), yakni pertama kali saham ditawarkan oleh emiten kepada publik. Mengapa penawaran perdana dianjurkan untuk investor pemula. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh investor tentang proses IPO.

Read More......

The “Warren Buffett” Way


Bila saja tujuh keajaiban dunia bisa ditambah dan tidak hanya terdiri dari karya arsitektur, tapi juga orang, maka Warren Buffett boleh diusulkan sebagai salah satunya. Bayangkan saja, dalam sekitar 29 tahun, ia bisa meroketkan modalnya dari 100 dolar AS menjadi 57,4 miliar dolar AS pada Mei 1999. Forbes, majalah ekonomi kelas dunia, pada 2008 menempatkan Buffett sebagai pengusaha terkaya.

Keping-keping uang Buffett diperoleh dari keuntungan sesudah membeli perusahaan-perusahaan terdaftar di pasar modal yang dapat diakses setiap investor. Karena itu pria kelahiran 30 Agustus 1930 di Omaha, Nebraska yang sudah secara total berkecimpung di bursa, boleh disebut sebagai salah seorang ikon pasar modal.

Read More......

Warren Buffett : Legenda Pasar Modal


Bila Anda salah satu orang yang gemar bermain saham, pastilah mengenal satu nama yang sudah sangat terkenal di kalangan pialang saham dunia. Namanya bahkan dianggap legenda dan telah menjadi mahaguru di dunia saham. Yah, dialah Warren Buffet. Saking sudah melegenda, pria kelahiran Omaha, Nebraska Amerika ini dijuluki "Sage of Omaha" atau " Oracle of Omaha" alias seorang peramal dari Omaha. Pria yang sudah berusia 70 tahun lebih ini dianggap sebagai orang yang bisa memprediksikan saham apa saja yang naik, dan saham apa saja yang turun. Kapan harus mengambil, atau kapan harus menjual, semuanya seolah sudah ada dalam "pengetahuannya". Karena itu, apa yang dikatakan tentang dunia saham, akan selalu diikuti oleh banyak orang.

Read More......

Analisa Fundamental Pasar Uang

Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, politik, keuangan, untuk memperhitungkan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap nilai tukar mata uang negara lain.

Setiap berita baik yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan ekonomi dapat merupakan suatu faktor fundamental yang penting untuk dicermati. Berita-berita itu dapat berupa berita yang menyangkut perubahan ekonomi, perubahan tingkat suku bunga, pemilihan presiden, pemberontakan dalam suatu pemerintahan negara, bencana alam, dan lain-lain.

Read More......

Fundamental Analysis

Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan. Analisa fundamental menitikberatkan pada data-data kunci dalam laporan keuangan perusahaan untuk memperhitungkan apakah harga saham sudah di apresiasi secara akurat.
Secara umum untuk menganalisa perusahaan dengan menggunakan analisa fundamental terdiri dari 4 langkah yaitu:
Menghitung kondisi ekonomi secara keseluruhan
Kondisi ekonomi dipelajari untuk memperhitungkan jika kondisi ekonomi secara keseluruhan baik untuk pasar saham. Apakah tingkat inflasi tinggi atau rendah? Apakah suku bunga naik atau turun? Apakah konsumen yakin atau ragu-ragu dalam mengeluarkan uang? Apakah neraca perdagangan untung atau rugi? Apakah supply uang naik atau turun?

Read More......

Technical Analysis

Analisa teknikal merupakan sebuah metode yang paling dasar dalam investasi di dunia stock market.

Prinsipnya, analisa teknikal adalah kombinasi antara studi harga (pembukaan, harga tertinggi/terendah, dan penutupan) dengan menggunakan grafik-grafik/charts yang terbentuk sebagai peta utama untuk menentukan langkah-langkah berikutnya.

Analisa teknikal yang di gunakan saat ini mencakup prinsip-prinsip seperti tren harga, harga melakukan diskon pada semua informasi yang diketahui, konfirmasi dan penyimpangan (divergence), volume mencerminkan perubahan harga, dan dukungan tahanan (support/resistance).
Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah formulasi teknikal analis yang pertama kali dikembangkan oleh Gerald Appel. Bagi banyak pemain pasar, MACD juga dikatakan sebagai salah satu alat analisa yang paling sederhana dan cukup handal digunakan dalam mengambil keputusan selama perdagangan di lantai bursa.

Dibandingkan dengan Moving Average (MA), perbedaannya adalah, dalam analisa MA dapat kita analisa sebagai indikator kenaikan ataupun penurunan harga secara langsung, sementara pada analisa yang menggunakan indikator MACD, output yang di hasilkan oleh MA tidaklah langsung dapat di analisa, namun terlebih dahulu, diolah sebelum dijadikan sebuah indikator momentum yang akan mengindikasikan perubahan trend harga.

Relative Strength Index (RSI)
Indikator Relative Strength Index (RSI) ini menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan harga, yang di terjemahkan kedalam indikator yang mempunyai selang penilaian antara 0-100. Beberapa informasi yang dapat kita peroleh dari analisa dengan menggunakan RSI adalah :

Konfirmasi kejadian overbought / oversold
Konfirmasi kejadian positif atau negative divergence
Konfirmasi dominasi gerakan, yaitu apakah dominan kenaikan atau dominan penurunan

Stochastic Oscillator
Stochastic Oscillator adalah sebuah alat analisa yang dikembangkan pertamakali oleh George C. Lane pada akhir 1950-an. Alat analisa ini adalah salah satu momentum oscillator yang menunjukkan posisi close pada saat ini (current) terhadap posisi close beberapa waktu lalu.

Closing level yang konsisten berada pada kondisi puncak (peak) mengindikasikan terjadinya accumulation (buying pressure), sedangkan sebaliknya closing level yang konsisten berada pada bottom, mengindikasikan terjadinya distribution (selling pressure).

Beberapa informasi yang di hasilkan dari analisa stochastic oscillator ini adalah :

Informasi Overbought/oversold
Indikasi perubahan momentum apabila terjadi crossing
Divergence positif dan divergence negatif

Bolinger Band
Bolinger Band merupakan salah satu indikator yang dapat membantu para analisis dalam membandingkan volatility dan harga relatif dalam satu periode waktu pada TA.

Bolinger band terdiri dari 3 garis utama. Garis teratas di namakan upper band, garis tengah di namakan middle band dan yang paling bawah disebut lower band.

Middle band sendiri merupakan hasil pergerakan dari simple moving average. dan upper dan lower band adalah 2 kali standar deviasi dari middle band. Sinyal yang di hasilkan dari analisa ini antara lain adalah:

Double bottom buy; adalah apabila sebuah harga ketika harga menembus batas bawah (lower band) dan tetap berada diluar batas bawah pada periode berikutnya.
Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketikamenembus batas atas (upper band) dan tetap berada di luar batas atas pada periode berikutnya.
Pada saat terjadi penyempitan band perhatikan harga breakout setelah keluar dari masa konsolidasi biasanya akan terjadi lonjakan harga yang signifikan.

Untuk mengetahui pergerakan pasar, traders perlu melakukan analisa teknikal terlebih dahulu untuk menentukan posisi buy, sell dan juga untuk menentukan titik entry prices serta exit points.
Untuk melakukan analisa itu para trader menggunakan bantuan software analisa teknikal seperti Metastock yang populer dipergunakan dalam menganalisa pergerakan harga saham.

Read More......

Bergabunglah dengan Kelab Investasi

Ini kasus nyata. Sebuah kelompok beranggotakan 10 profesional muda dari berbagai latar belakang profesi mengadakn pertemuan sebulan sekali. Tempat pertemuannya berpindah – pindah dari rumah satu anggota ke anggota yang lain. Sesekali mereka berkumpul di tempat – tempat wisata. Selain untuk bersosialisasi, setiap anggota kelompok mengumpulkan sejumlah uang.

Anda mungkin menduga bahwa kelompok tersebut mengadakan arisan, sebuah aktivitas sosial yang sangat umum. Memang mirip, tetapi bukan. Mereka adalah anggota sebuah kelab investasi (Investment Club). Kelab ini menghimpun uang dari anggotanya – anggotanya dan menginvestasikan dana yang terkumpul di pasar modal.

Read More......

Hindari Overtrading

Berdagang saham dan derivatifnya dapat membuat kecanduan, persis seperti berjudi. Bagi mereka ini, hari terasa tidak lengkap tanpa satu atau dua transaksi.

Ada satu cerita tentang seorang investor yang kecanduan untuk melakukan transaksi pada opsi index S&P 100, yang sering disebut pada indeks OEX. Selama tiga tahun, investor ini berransaksi antara dua sampai lima kali sehari. Secara berturut – turut investor ini kehilangan US$10,000 setiap tahun. Ketika bagian compliance di perusahaan efek tempat ia membuka akun menghentikan transaksinya, tak urung nasabah tersebut kecewa berat. Kekecewaan terbesarnya bukanlah karena kehilangan uang tetapi karena dipaksa untuk menutup akun sehingga tidak dapat melakukan transaksi lagi.

Read More......

Berinvestasilah Jangka Panjang, Kelola Portofolio Secara Aktif

Berinvestasilah untuk jangka panjang. Nasihat investasi ini sering dianjurkan bagi calon investor saham. Alasannya sangat masuk akal. Dengan berinvestasi jangka panjang investor dapat menghindari penurunan harga saham karena faktor – faktor teknis, seperti sentimen pasar yang lemah, aksi profit taking, dan mungkin manipulasi harga.

Perubahan harga saham akibat faktor – faktor teknis ini umumnya tidak berlangsung lama. Dengan demikian, investor yang mempunyai time horizon jangka panjang tidak akan terjebak untuk menjual sahamnya ketika harganya mengalami tekanan temporer karena faktor teknis tersebut. Bahkan, karena sentimen yang tidak favorable misalnya, saham semiten bagus pun akan turun kalau pasar secara keseluruhan turun.

Read More......

Investasikan Waktu, Sebelum Uang

Pasar modal adalah labirin : jalan di mana orang mudah masuk, lalu tersesat dan sulit ke luar. Secara sarkastis, investor sering memelesetkan pasar modal menjadi “pasar modar”. Maksudnya, investor yang masuk bukannya meningkat kekayaannya tetapi malah berkurang.

Kedua ilustrasi di atas menggambarkan sisi gelap bursa efek dari kaca mata investor. Memang, berinvestasi di pasar modal berisiko besar sebanding dengan potensi hasilnya. Namun, investor sering kali mendapati bahwa risiko yang mereka tanggung ternyata tidak sebanding dengan potensi hasilnya. Pasalnya aksi investasi mereka tidak dengan hati – hati dan tidak dengan cara yang benar. John Moody, menyamakan investor seperti ini dengan penjudi bodoh yang ikut bermain di meja roulette.

Read More......