Berkenalan dengan “SAHAM”

Kesan yang muncul di benak banyak orang ketika berbicara tentang pasar modal Indonesia sering kali adalah spekulasi dan baru investasi. (Meminjam terminologi John Moody, pencetus lembaga pemeringkat Moody’s, spekulator adalah orang yang menginginkan hasil cepat, sedangkan investor adalah orang yang menempatkan modalnya sedikit banyak secara permanen). Dengan batasan ini sebetulnya susah untuk membedakan mana aktivitas spekulasi dan mana investasi. Mereka yang bergerombol di “gallery” dan melakukan transaksi setiap hari, menamakan diri mereka investor. Namun yang pasti, mereka yang memutar uangnya di bursa saham berada di antara kedua kutub tersebut. Di sini merek disebut dengan satu istilah saja : INVESTOR

Terlepas dari diskusi masalah tersebut, baik spekulator maupun investor mempunyai tujuan yang sama : memperoleh hasil investasi terbaik. Untuk itu, mereka akan menggunakan berbagai cara untuk meningkatkan peluang memperoleh hasil dan menurunkan risiko. Salah satu hal yang mereka lakukan adalah menganalisa pasar secara terus menerus. Pemandu mereka adalah dua tipe dasar analisa, yang sudah lazim : FUNDAMENTAL & TEKNIKAL, hampir bisa dipastikan para pemain menggunakan kedua pisau analisa tersebut.

Selain itu investor juga menggunakan strategi dan taktik tertentu untuk menyiasati situasi dan kondisi, yang berbeda antara satu bursa dengan bursa lain, atau berbeda dari satu waktu dengan waktu lain di sebuah bursa. Strategi tersebut dikembangkan berdasarkan pengalaman , hasil riset, hasil pengamatan dan daya cipta para pelaku. Beberapa strategi dan taktik bermain saham yang diterapkan saat ini sudah berusia ratusan tahun dan ada yang muncul belakangan.

Banyak di antara strategi atau taktik tersebut berlaku universal dan berlaku sepanjang masa. Tetapi ada strategi yang efektif disatu negara, tetapi tidak relavan di Negara lain. Beberapa yang lain yang terbukti efektif di masa tertentu, tetapi tidak di masa yang lain. Meskipun banyak di antara strategi tersebut yang terdengar merdu dan masuk akal, tetapi sebelum menerapkannya sebaiknya investor mempelajari lebih teliti strategi tersebut, atau bahkan mencari bukti bahwa strategi tersebut efektif.

Ambil strategi “mengekor pemain asing” sebagai contoh. Strategi ini banyak digunakan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tetapi, kemungkinan besar tidak berlaku di bursa saham New York.

Contoh lain. Pemain saham di Amerika Serikat (AS) mengenal strategi yang namanya January Effect. Strategi ini diciptakan untuk mensiasati aspek perpajakan, yang tidak dijumpai di Indonesia. Namun demikian, strategi tersebut banyak di kutip oleh para pelaku pasar di Indonesia – apakah itu investor, trader atau dealer di Indonesia.

0 comments: